PT GUNAWAN
Neraca per-31 desember 2010
Harta (aktiva)
Harta lancar :
Kas Rp. 1,500,-
Bank Rp. 1,500,-
Piutang Rp. 3,500,-
Sediaan Rp. 19,000,-
Pembayaran di muka Rp.7,500,-
Jumlah harta lancar Rp. 33,000,-
Harta tetap :
Tanah Rp. 2,000,-
Kendaraan Rp. 8,700,-
Mesin dan peralatan Rp. 11,000,-
Bangunan Rp. 7,000,-
Jumlah harta tetap Rp. 28,700,-
Jumlah harta Rp. 61,700,-
Utang (pasiva)
Utang lancar :
Pinjaman jangka pendek Rp. 2,000,-
Utang dagang Rp. 4,000,-
Utang pajak Rp. 500,-
Jumlah utang lancar Rp. 6,500,-
Utang jangka panjang :
KIK Rp. 16,000,-
KMKP Rp. 20,000,-
Jumlah ujp Rp. 36,000,-
Modal :
Modal setoran Rp. 16,000,-
Laba tahun lalu Rp. 2,000,-
Laba tahun ini Rp. 1,200,-
Jumlah modal Rp. 19,200,-
Jumlah utang atau modal Rp. 61,700,-
Penjelasan :
harta ( aktiva) merupakan biaya/modal yang di dapat karena adanya simpanan modal yang sudah di persiapkan agar dapat di pakai untuk pelaksanaan pembangunan dan kegiatan usaha perusahaan.
Yang termasuk dalam golongan aktiva/ harta lancar merupakan pembiayaan dan modal untuk proses produksi yang dapat di pakai tidak lebih dari satu periode, antara lain : uang kas, simpanan bank, piutang (hutang yang di bayar), persediaan yang ada di perusahaan tsb .
Harta tetap atau aktiva tetap merupakan pendukung aktivitas produksi yang dapat dipakai lebih dari satu periode. Misalnya : tanah, kendaraan, mesin dan peralatan, dan bangunan.
Utang (pasiva) merupakan modal usaha yang di peroleh dari sumbernya. Di sebut utang pasif di sebut juga tanggung jawab perusahaan kepada kreditur dan pemilik perusahaan.
Yang termasuk dalam golongan utang lancar atau utang pasif yaitu utang pasif jangka pendek; hutang yang harus segera di lunasi karna merupakan kewajiban kepada pihak luar . misalnya utang dagang, utang pajak, dll. Selanjutnya yang termasuk dalam golongan utang lancar atau utang pasif yaitu utang pasif jangka panjang; hutang yang merupakan modal usaha dari pihak luar yang harus di bayar dalam tempo waktu lebih dari satu tahun. Misalnya KIK, KMKP.
Modal : persediaan dari barang-barang modal yang tercantum di debet neraca. Misalnya modal setoran yaitu modal yang harus selalu di setor untuk kegiatan proses produksi. Perlu di perhatikan juga keuntungan-keuntungan yang di peroleh setiap tahunnya apakah keuntungan meningkat ataupun sebaliknya, agar dapat di analisa kembali dimana letak kekurangan dan kesalahannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar